Selasa, 08 Mei 2012

Behind the snow part V



tidak berapa lama kemudian,seperti hari biasa hari Jum'at jam pertaman adalah Matematika dan gurunya Pak Wira yang super galak,perfeksionis,disiplin abis,dan yg ga pernah tinggal ceramahannya yang seperti Halilintar.
Jinie mengeluarkan bukunya dan diikuti temen2 sekelasnya yang lain ...

"jadi yang ini di kali 25000 trus di bagi lima buka kurung ...".penjelasan pak Wira yang rumit dan bikin kepala puyeng itu terhenti ketika dia melihat salah seorang muridnya tidur saat belajar,dan itu adalah pantangan besar baginya.tanpa berpikir panjang dia langsung melempar spidol yang digenggamnya ke arah murid yang tidur tersebut.tiba2 lemparan itu melesat yang tertangkap oleh Ray,yap tepat! murid yang di maksud itu Jinie. (hah??seorang Jinie tidur di kelas??). "pak,klo mau lempar spidol kira-kira dong,klo cowok yang di lempar sih ga masalah,ni cewek pak.lagian dia lagi sakit..".Ray menjelaskan. "kalau sakit kenapa tidur di kelas,seharusnya ke UKS.bawa dia ke UKS.bapak ga suka murid yang tidur di kelas".kata pak Wira dengan nada sedikit pelan.
"udah,gue bisa sendiri kok,mendingan lo lanjutin belajar aja" "yakin ga pa-pa?gue anter deh dari pada lo pinsan di jalan" "udah ga usah" "Hei kalian!jangan berdebat di kelas!!" "yaelah pak,ga berdebat juga kale namanya ...".ledek Ray."Hush!jangan di lawan,yaudah pak,saya permisi".dengan wajah yang pucat dan badan yang dingin,Jinie melangkah keluar kelas dengan berat.

#Jam istirahat ...
setelah mata pelajaran kedua selesai,Ray buru2 mengemasi bukunya,lalu langsung pergi ke UKS. "Jinie!sumpa gue bisa jelasin itu semua!".Ray berhenti mendadak di depan Jinie yang terbaring lemah dan menarik napas panjang. "apa lagi?? gue kira lo tu orangnya beneran baik,ternyata lo bener2 busuk!!! sekarang lo puas uda buat gue di permaluin satu sekolah,hah??" "sebenarnya bukan gitu Jin,biar gue jelasin dulu" "mendingan lo pergi sekarang,dan jangan ganggu hidup gue lagi!".mendengar kata2 itu,Raypun memutuskan untuk lebih baik pergi.

di koridor sekolah,dia berjalan dengan tatapan kosong.dan berfikir siapa yang menempelkan foto Jinie (yg di anggap tidak pantas) di mading.baginya ini masalah besar,karna sekarang Jinie menuduhnya sebagai orang yang udah nyebarin nama baiknya,walau sebenarnya itu bukan ulahnya.masalahnya di foto itu terdapat tulisan "kutu buku diam2 menghanyutkan".Jinie merasa cuma Ray yang berani manggil dia kutu buku.

selesai pelajaran terakhir,Jinie yang tak mengikuti pelajaran seharian,langsung menuju sebuah ruangan tepat di sebelah ruang guru,yap bener!! ruang kepala sekolah ...
"selamat siang bu .." "selamat siang,silahkan duduk"."Jinie,saya sudah mendengar masalahini dari guru2.dan saya juga sudah melihatnya sendiri tadi .." "tapi bu..beneran saya ga pernah melakukan itu.dan saya yakin itu hanya rekayasa.beneran bu,saya ga pernah ngelakuin hal2 yang berbau negatif seperti itu" "tapi setelah di selediki,foto itu memang asli dan bukanlah rekayasa,foto ini mungkin mengagetkan semua guru,apalagi kamu adalah murid yang paling di percaya" "tapi bu .." "saya tidak bisa berbuat banyak,karna ada faktanya,jadi saya akan menjatuhkan hukuman yang telah ditentukan sekolah."."sesuai hukuman,kamu akan diskors selama 2 minggu.dan sayangnya,kamu juga tidak bisa mengikuti UN" "apaa??". Jinie sontak kaget mendengar kalimat terakhir kepala sekolahnya itu. "sekarang terserah kamu.." "baiklah bu ..".jawab Jinie yang pasrah dengan hukuman yang di berikan pihak sekolah.

keluar dari ruangan kepala sekolah itu,Jinie di sambut temen2 sekolahnya,bak artist yang lewat.tapi ternyata mereka menertawakan Jinie.langkahnya melambat ketika salah seorang bersorak "diem2 menghanyutkan ya,mau jadi apa dia udah gede ..hahaha".lalu mempercepat langkahnya dengan kepala menunduk menuju kelas.di kelas yang sepi,Jinie mengambil tasnya dan buru-buru pulang.di gerbang sekolah,dia bertemu dengan Ray yang sejak tadi menunggunya.langkahnya terhenti tanpa menoleh ke arah Ray,lalu melanjutkan langkahnya.dengan cepat Ray meraih tangan kirinya Jinie. "kamu percaya sama semua itu?".tanya Ray. "jangan ganggu aku lagi.".Jawab Jinie dengan santai tanpa menatap Ray yang penuh dengan permintaan maaf. Ray melepaskan tangan Jinie.tidak jauh dari pintu gerbang sekolah,Ray mengejar Jinie yang hampir menghilang di ujung gang,dan di genggamnya tangan Jinie. "Maaf kan aku,tapi kamu harus tau yang sebenarnya.. ".Ray menatap muka Jinie dalam2. "cukup!aku ga butuh penjelasan itu.aku mohon jangan ganggu hidup aku lagi.".air mata yang sejak tadi ia tahan akhirnya jatuh dipipinya yang memerah. "aku mohon untuk yang terakhir kali ..".kedua ibu jari Ray menghapus tiap tetesan air mata yang jatuh di pipi Jinie. "aku ga bisa liat kamu nangis kaya gini,jadi please biar aku jelasin semuanya.". "aku ga mau denger semuanya,jadi biarkan aku pergi sekarang,dan semoga kamu bisa ngadepin UNnya dan lulus".kemudian dia pergi dengan ritme langkah yang cepat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar